Wisuda Ke-10 Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Tahun 2025 : Kabupaten Pemalang Raih Nilai Tertinggi
0 menit baca
SUARA BERSATU Tangerang, Banten – Rabu (17/9/2025), Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, menjadi saksi bersejarah bagi para peternak yang menyelesaikan program pendidikan dan pendampingan dari Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Tahun 2025.
Acara wisuda yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan akademisi, menjadi puncak dari kerja sama antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dan para peternak di seluruh Indonesia.
Momen yang paling membanggakan dalam acara tersebut adalah pengumuman bahwa Kabupaten Pemalang berhasil meraih nilai tertinggi dengan skor 92,10, menjadikannya sebagai daerah yang menonjol dalam program SPR tahun ini.
Sebanyak 9 wisudawan dari Kabupaten Pemalang, yang terdiri dari peternak kerbau dan sapi potong.
Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada IPB atas terlaksananya program SPR yang memberikan dampak positif bagi masyarakat peternak di Pemalang.
Program ini telah berhasil mengedukasi para peternak lokal dan meningkatkanketerampilan mereka dalam bidang peternakan.
“Program SPR di Pemalang sudah berjalan dengan sukses, dengan dua unit program di Peguyangan untuk peternak kerbau dan di Kecamatan Belik untuk peternak sapi potong.
Kami sangat bangga dengan pencapaian ini dan berharap program ini terus berlanjut untuk memperkuat sektor peternakan kami,” ujar Bupati Anom.
Lebih lanjut, Bupati Anom juga berharap para lulusan SPR dapat menularkan ilmunya kepada peternak lainnya.
Ia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan IPB dan membuka peluang bagi lebih banyak pesertadi masa mendatang guna mengembangkan potensi besar Kabupaten Pemalang di sektor peternakan, perikanan, dan pertanian.
Perwakilan dari IPB Dr. Ranti Wiliasih menjelaskan, program SPR merupakan kontribusi nyata dari pihak akademisi untuk masyarakat.
Melalui SPR, para akademisi dapat berinteraksi langsung dengan peternak, mendalami masalah di lapangan, dan mencari solusi bersama. Program ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kami untukmem berdayakan masyarakat.
Proses pendampingan yang intensif selama satu tahun ini diharapkan tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun pola pikir kolaboratif untuk mengatasi permasalahan yang dihadap ioleh peternak,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kelanjutan program dan berharap para wisudawan dapat terus mengembangkan diri dengan semangat belajar yang tinggi.
“Tantangan ke depan akan lebih besar, dan kerjasama antara peternak, akademisi, serta pemerintah akan sangat menentukan keberhasilan sektor peternakan di Indonesia,” tambahnya.
Lutfi Hakim, salah satu wisudawan dari Pemalang yang juga merupakan peternak kambing di Desa Sokawangi, Kecamatan Taman, memberikan testimoni yang penuh kebanggaan.
Sebagai Wali Sastri dan mantan Ketua SPR wilayah Taman, Lutfi merasa sangat bangga dapat berkontribusi dalam kesuksesan program SPR, terlebih setelah Kabupaten Pemalang berhasil meraih nilai tertinggi.
Editor : Rudiono.