Mesin Tanam Padi Ponco Tani Inovasi Petani di Kecamatan Bodeh Untuk Membantu Anggaran Tanam lebih irit
0 menit baca
Berkaitan dengan muncul alat ini nanti harapannya permasalahan terkait pola Tanam dan rencana Tanam di Kabupaten Pemalang selama ini ada kendala kedepannya tidak ada kendala dikarenakan tidak adanya tenaga kerja Tanam sehingga dengan adanya mesin seperti ini masalah tersebut bisa terselesaikan, jelas Prayitno disela-sela wawancara dengan Suara Bersatu
Kemudian program kementerian pertanian agar 14 hari setelah panen itu sudah tanam kembali, insyaallah dengan muncul inovasi alat ini dari bapak Ponco bisa terselesaikan. Jadi harapannya program ketahanan pangan pak presiden yang gaung -gaungkan swasembada pangan khususnya di Kabupaten Pemalang yang lahannya sejumlah 3299 Hektar punya lahan LP2B, minimal 3 setengah kali IPnya karena kita di Kabupaten Pemalang target dari kementerian itu 3,5, jadi pada tahun kemarin kita punya 2,73 agar 3,5 semoga dengan adanya alat ini kita bisa melampaui target dari Kementerian Pertanian," ungkapnya.
Mesin ini murni inovasi beliau bapak Ponco, dulu berawal dari kementerian pertanian ada alat tanam namanya rice transplanter setelah dibawa lalu dipelajari dan dipraktekkan akan tetapi di ketemui kendala -kendala, salah satu kalau ada kerusakan kesulitan memperbaiki sendiri, akhirnya pak Ponco berkreasi ketemu partner kerja karena tidak bisa las sendiri dan lain -lain dengan Partnernya, akhirnya ide -ide dituangkan yang punya kreasi dalam hal logamnisasi ini, lalu muncul lah alat mesin Tanam Padi tepat guna Ponco Tani ini, ada dua varian yakni 4 baris atau 6 baris," imbuhnya.
Langkah kedepan kami secara nasib atau secara rutin temen -temen di tingkat kecamatan salah satu contoh dari kecamatan Bantarbolang kami hadirkan supaya melihat langsung atau mendengar langsung kelebihan dan kekurangan mesin Ponco Tani, tadi sudah disampaikan kelebihan Mesin tersebut sesuai kemampuan petani karena di Kabupaten Pemalang pada musim Tanam masyarakatnya masih hitung -hitungan hari baik atau tidak contohnya itu.
Menurut Prayitno dengan dihadirkannya mesin tersebut, 14 hari setelah panen tentunya bisa terselesaikan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat persemian sampai tanam itu lebih hemat.
"Harapannya secara finansial lebih menguntungkan daripada manual,' ujarnya.
Dia berpesan ini kita sudah punya orang yang kreatif dan inovatif di Kabupaten Pemalang masih sayang banget karena yang memanfaatkan mesin ini dari luar daerah. Di Kabupaten Pemalang sendiri masih minim banget, yang banyak di luar kabupaten kedepan kita akan dorong kemanfaatannya.
Kemudian kami secara bertahap kita melalui APBD akan pesan sedikit demi sedikit membeli edukasi ini harapannya untuk memberikan kesamangatan kepada para petani, biar mereka beli sendiri agar tidak tergantung pada Pemda," tutupnya.
Sementara itu Ponco pemilik Inovasi mesin tersebut menyampaikan, Alhamdulillah ada program dari Dinas Pertanian yaitu Sekolah Lapang ini diadakan setiap kecamatan. Ini kemarin dari kecamatan Bodeh, hari ini kecamatan Bantarbolang,
Alhamdulillah hari ini bapak Prayitno dari Dinas Pertanian Pemalang bisa hadir, bahkan tadi sempat mencoba sendiri dilokasi area atau sawah, mudah-mudahan mesin tersebut bisa membantu atau meringankan para petani membantu tanam agar waktunya lebih cepat dan bisa mengurangi anggaran tanam lebih irit,' pungkasnya.
Penulis : Dri Haryono
Editor. : Rudiono.