PRM Klegen Semangat Islam Berkemajuan Melalui Bakti Sosial Rehab Rumah Warga,
0 menit baca
SUARA BERSATU. co -Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Klegen Comal melalui Majelis Kesejahteraan Sosial melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa renovasi rumah salah satu warga di RT 06 RW 01, Desa Klegen, Comal, pada Sabtu ( 21 /6 ).
Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai Islam berkemajuan mendorong kepedulian sosial, solidaritas kolektif, dan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
Uun Kundiarto Ketua Majelis Kesrah PRM Klegen, menyampaikan, program ini diawali pemetaan kebutuhan renovasi rumah, meliputi sejumlah material dasar seperti pasir, semen, keramik, usuk, dan perlengkapan pendukung lainnya, "tanpa menunggu lama, gerakan bersama pun terbentuk, ucapnya.
lanjutnya, dukungan datang dari berbagai pihak: pimpinan ranting, majelis, warga, hingga simpatisan yang dengan sukarela mengambil bagian.
Soliditas struktur organisasi PRM Klegen tampak jelas dalam proses pelaksanaan kegiatan ini.
memimpin dengan keteladanan, majelis bergerak dan koordinasi, sementara warga merespons semangat partisipatif. Semua bergerak dalam satu tarikan nafas yang sama: membantu sesama.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Muhammadiyah bukan sekadar gerakan dakwah dari mimbar ke mimbar, tapi juga dari rumah ke rumah, dari satu kebutuhan ke satu kepedulian,” ujar Uun Kundiarto Ketua Majelis Kesrah PRM Klegen.
Menurutnya, apa yang dilakukan PRM Klegen ini sekaligus menjadi penegasan aktual dari spirit Al-Ma’un yang diwariskan oleh KH. Ahmad Dahlan, yakni memaknai agama tidak sekadar ritual, tetapi juga aksi sosial yang menyentuh langsung kebutuhan kaum dhuafa.
Sebab bagi Muhammadiyah, iman yang hidup adalah iman yang memberi manfaat.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi kegiatan amal, tetapi juga syiar yang menghidupkan kembali semangat kolektif dalam gerakan Islam yang membumi.
Sikap ringan tangan, saling menolong, serta perhatian terhadap kondisi sosial sekitar menjadi bukti bahwa nilai-nilai dasar Muhammadiyah masih sangat relevan dan aplikatif hingga hari ini.
Masih dalam kegiatan yang sama, dia mengatakan, kegiatan seperti ini juga menjadi ruang pembelajaran antar generasi di dalam persyarikatan. Bahwa kader muda dapat belajar langsung dari praktik nilai, bukan hanya teori organisasi. Dan masyarakat pun merasakan dampak positif dari keberadaan Muhammadiyah di lingkungan mereka, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi ranting-ranting Muhammadiyah lainnya, khususnya di lingkungan PDM Pemalang, untuk terus menghidupkan dakwah yang menyentuh langsung kebutuhan umat. Sebab dakwah tidak hanya disampaikan, tapi juga dikerjakan bersama.
Ia menilai, kekuatan muhammadiyah selalu terletak pada kesadaran kolektif dan kerja ikhlas. Ketika semua elemen bersatu untuk satu tujuan yang maslahat, maka dakwah sosial semacam ini akan terus mengakar.
Dengan melibatkan banyak pihak scara sinergis, kegiatan ini menjadi cermin bahwa semangat gotong royong bukan sekadar jargon, melainkan telah menjelma menjadi budaya yang dijaga dan diteruskan.
Akhirnya, semoga program ini tidak berhenti pada satu rumah dan satu kesempatan, tetapi menjadi awal dari rangkaian kebaikan yang lebih luas dan berkelanjutan. Sebab dari rumah yang dirapikan, lahirlah peradaban yang lebih tertata baik secara fisik maupun sosial, tutupnya.
Penulis : Susilo Hadi,